top of page
Search

Unduh Film Dilan Catatan Akhir Sekolah Full Episode

  • vitorbenchcudar
  • Aug 16, 2023
  • 4 min read


Pada Februari 2017, Hanung mengunggah sebuah gambar di status Instagram yang menampilkan novel ini, yang menyiratkan dirinya akan menyutradarai film ini.[5] Pada Oktober 2017, Bumi Manusia dipastikan disutradarai dan ditulis Hanung Bramantyo serta Salman Aristo yang juga menulis naskah untuk film ini.[6] Hanung sendiri mengaku karakter Minke sama seperti dirinya yang berketurunan campuran Jawa-Tionghoa.[7] Hanung menyatakan kesempatan menyutradarai film yang dialih wahana dari novel yang digemarinya adalah mimpi yang menjadi kenyataan;[8] adik Pramoedya, Soesilo, menganggap Hanung berani mengambil langkah menyutradarai film ini.[9] Hanung pernah membaca novel itu semasa menjalani pendidikan di sekolah menengah atas, kemudian membaca lagi ketika berkuliah;[8] bahkan sempat tercetus ide untuk membuat film pendek mengenai Sanikem sebagai keperluan ujian tengah akhir semasa berkuliah. Hanung juga sempat membuat catatan-catatan atas setiap karakter seolah-olah hendak mengalih wahana novel itu.[7] Hanung menambahkan bahwa baginya kesempatan ini bukanlah semata pekerjaan, melainkan ibadah.[10] Ketika berusia 17 tahun, Hanung harus membaca novel itu secara sembunyi-sembunyi karena takut ditangkap polisi.[11] Hanung sendiri mengutarakan langsung keinginannya semasa melawat ke rumah Pramoedya, tetapi Pramoedya menolak keinginannya. Peluang itu datang kembali ketika Hanung baru saja merampungkan produksi film Ayat-ayat Cinta (2008), tetapi hilang begitu saja. Kesempatan itu datang sekali lagi ketika seorang kawannya yang tidak disebutkan namanya menawarkan novel Bumi Manusia untuk difilmkan. Hanung mengaku langsung bersujud syukur dan menghubungi kawannya, Salman Aristo, saat itu juga untuk menawarkannya sebagai penulis skenario, tetapi Salman menolak karena merasa belum siap.[12] Setelah itu, Hanung mulai membuat film bertema biografi, mulai dari Sang Pencerah (2010), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), Kartini (2017), hingga Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018). Beberapa tahun kemudian, tawaran menyutradarai film ini kembali menghampiri Hanung. Hanung menawarkan lagi kepada Salman, lalu Salman mengaku tak kuasa menolak tawaran Hanung. Hanung menambahkan bahwa jika seandainya Salman langsung menerima tawaran pertamanya, maka film ini akan menjadi film periode pertama yang Hanung garap dan tidak akan maksimal karena masih belajar.[8] Seperti halnya beberapa film sejarah karya Hanung sebelumnya, Catherine Quirine van Heeren kembali terlibat dalam produksi film ini sebagai asisten sutradara untuk menangani para pemain Belanda.[13]


Pemilihan aktor yang akan memerankan Minke sendiri awalnya mensyaratkan berusia 19 tahun; menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Belanda, selain tentunya bahasa Indonesia; pembaca karya William Shakespeare dan Multatuli; mengenal konsep politik asosiasi (kebijakan agar warga Hindia Belanda mendapatkan pendidikan ala Barat) Snouck Hurgronje; serta mengenal Sampek Engtay dan kisah hidup Xue Rengui. Pemilihan peran tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Hanung kemudian mengundang aktor remaja berusia 19 tahun, tetapi gagal karena aktor-aktor itu dinilainya bahkan tidak mengenal Pramoedya sama sekali.[7] Pada akhirnya, Hanung memilih Iqbaal sebelum Dilan 1990 (2018) ditayangkan atas saran Salman. Pencapaian cemerlang Iqbaal di film itu semakin menguatkan keputusan Hanung memilih Iqbaal.[21] Sebelum dipastikan memilih Iqbaal, Hanung sempat memilih tiga aktor, yang juga termasuk Iqbaal dan Emir Mahira.[22] Ketika Hanung pertama kali menanyakan Iqbaal tentang novel Bumi Manusia, ia terkejut dengan jawaban Iqbaal yang menyebut sudah pernah meresensi novel itu dalam bahasa Inggris semasa bersekolah di United World College, Kanada. Hanung hampir saja memeluk Iqbaal andai saja Iqbaal tidak menyebut judul novel itu lucu.[7] Hanung sendiri semula sempat meragukan Iqbaal, tetapi penampilan Iqbaal dalam Dilan 1990 membuatnya terkesan karena Iqbaal dinilai mampu mengeluarkan rayuan gombal tanpa terkesan picisan.[23] Hanung juga memperhitungkan faktor popularitas Iqbaal lewat Dilan 1990, yang film itu dinilainya dinikmati lintas generasi dari remaja hingga ibu-ibu.[22] Menilai tokoh Minke, Iqbaal menyebut pemeranan itu menantang karena punya karakter yang sangat kuat dan signifikan, juga berani dan kharismatik, yang berusaha menjadi warga dunia global tetapi tidak melupakan akar dari mana dia berasal.[24] Keputusan memilih Iqbaal Ramadhan sebagai pemeran Minke diumumkan dalam sebuah konferensi pers pada 25 Mei; sejumah artis lainnya yang juga diumumkan terlibat dalam film ini antara lain Mawar de Jongh sebagai Annelies Mellema, Ayu Laksmi sebagai ibu Minke sekaligus istri Bupati B, dan Donny Damara sebagai ayah Minke sekaligus Bupati B.[13] Ayu, yang sebelumnya pernah terlibat dalam Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) arahan Hanung,[25] setuju dengan tawaran Hanung pada awal Mei; Ayu mengaku sempat ada miskomunikasi manakala ia mengira produksi film itu sudah selesai. Ayu mengaku sempat ditawari menjadi Ontosoroh oleh sutradara yang tidak diberitahukan namanya ke media, tetapi peran tersebut akhirnya diambil alih Sha.[26] Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke mendapatkan tanggapan beragam dari warganet, di antaranya ada yang menganggap Iqbaal sudah telanjur melekat dengan Dilan dari Dilan 1990,[27] bahkan ada sebagian warganet yang mengusulkan nama-nama seperti Reza Rahadian, Fedi Nuril, Adipati Dolken, Ario Bayu, Dian Sidik, Bayu Skak, dan Dodit Mulyanto.[28] Pemilihan Iqbaal juga dinilai kurang tepat oleh Soesilo yang dianggap terlalu muda dan bersuara cempreng, sehingga kurang menggambarkan sosok Minke.[29] Berkaitan dengan ini, Hanung sempat memikirkan Reza, tetapi Reza saat itu berusia 27 tahun, delapan tahun lebih tua dari yang disyaratkan.[7][30] Adipati mengaku sempat mengincar peran Minke, walau akhirnya memerankan Hardo dalam Perburuan.[31] Senada dengan Adipati, Jefri Nichol juga mengaku sempat menginginkan peran Minke walaupun gagal; Jefri juga membantah pernah berseteru dengan Iqbaal karena tidak mendapatkan peran ini.[32] Sementara itu, Hanung awalnya juga mengincar Christine Hakim dan Chelsea Islan, tetapi batal.[21]




Unduh Film Dilan Catatan Akhir Sekolah Full Episode



Dalam proses produksi, Hanung menyebut tidak perlu memberikan buku tebal kepada Iqbaal karena Iqbal dapat memerankan Minke cukup dengan memakai baju adat.[35] Hanung menegaskan Iqbaal pernah meresensi novel Bumi Manusia menggunakan bahasa Inggris di Kanada dan ia dikirimi resensinya oleh Iqbaal.[36] Iqbaal sendiri berlatih untuk berperan sebagai Minke selama dua bulan.[37] Iqbaal awalnya mengalami kesulitan dalam mendalami tokoh yang diperankannya karena film ini berlatarkan akhir abad ke-18. Iqbaal mengaku tidak ada siapapun yang bisa diajak berbincang terkait gambaran kehidupan saat itu, yang akhirnya diakali dengan menonton video bertema itu dan membaca Max Havelaar karangan Multatuli, nama pena Eduard Douwes Dekker. Mawar mengaku gembira tatlala terlibat dalam produksi ini karena bisa mendapatkan pengalaman baru serta bisa beradu peran dengan Iqbaan dan Sha.[38] Terdapat pula orang-orang Belanda yang juga terlibat sebagai pemain dalam film ini.[39] Hanung mengaku sempat kesulitan membangun emosi para pemain sehingga sempat melakukan kekerasan fisik kepada Iqbaal dan Mawar. Hanung meminta kru memukul Iqbaal yang dinilainya masih terlalu terbawa dengan watak Dilan yang diperankan Iqbaal dalam Dilan 1990,[40] sementara Mawar didorong Hanung sendiri hingga terjatuh dan menangis.[41] Menanggapi hal itu, keduanya tidak mempermasalahkan tindakan itu. Iqbaal mengaku meminta Hanung untuk memberikan rasa sakit dalam proses produksi film,[42] sementara Mawar mengaku kaget dengan perlakuan itu, tetapi akhirnya bisa memaklumi itu.[43] Selain itu, pendeknya waktu penggarapan film juga dianggap Hanung menjadi kendala dalam produksi, tetapi kendala itu sedikit teratasi dengan data-data penting terkait zaman itu yang sudah digenggamnya sejak lama.[44] Beberapa pemain seperti Iqbaal,[45] Mawar,[46] hingga Sha diminta mempelajari bahasa Belanda.[47] Sebuah adegan ketika Ontosoroh berjalan sambil jongkok di pengadilan Belanda dimasukkan ke dalam film untuk memperjelas penggambaran di novel.[48] 2ff7e9595c


 
 
 

Recent Posts

See All
Snake IO Jogos Divertidos de Snake IO

Snake.io: um jogo de cobra divertido e viciante Você ama jogos de cobra? Você quer jogar um jogo de cobra rápido, colorido e desafiador?...

 
 
 

Comentarios


 Please Contact Jessica Samuels: 123-456-7890

ANY QUESTIONS?

  ©2023 By Holiday Party. Proudly Created With Wix.com

Thanks for submitting!

bottom of page